Tiga Bulan Halaqah Intensif – Januari tak hanya menjadi pembuka di tahun baru, tapi juga menjadi pembuka atau titik awal bagi santriwati program beasiswa angkatan ke-2 dalam menyusun puzzle hafalannya menjadi satu kesatuan yang utuh dan kuat.
Gagasan baru ini di usung oleh penanggung jawab program beasiswa, Ustadz Syamsul Ma\’arif dalam bentuk pengadaan halaqah intensif selama 3 bulan kedepan.
Para santriwati tidak diperbolehkan menambah hafalan baru (ziyadah), melainkan hanya mengulang hafalan sebanyak juz yang telah didapat selama 3 semester ke belakang. Nanti, disetiap penghujung bulan, akan diadakan parade tasmi’ di Pondok Tahfidz Ar-Rasyid I perkelipatan 5 Juz.

Parade tasmi’ ini memiliki fungsi tersendiri untuk meningkatkan rasa percaya diri santri untuk memperdengarkan hafalannya di depan publik.
Ustadzah Eva Sudiwartini, selaku musyrifah halaqah program beasiswa angkatan 2 akhwat menuturkan, \”Yang diingat hanya hafalan mingguan. Hafalan mulai dari hari Senin-Jumat. Di sisi lain waktu wisuda semakin dekat. Kekhawatiran kami nanti ketika wisuda tidak ada yang mutqin (red : kuat hafalannya). Hal ini menyebabkan kami mengambil keputusan untuk memberhentikan mereka dan fokus muroja\’ah. Karena hafalan tanpa muroja\’ah itu hoax dan kami tidak ingin mereka merasakan seperti angkatan sebelumnya yang sekedar khatam tetapi (kami berharap mereka memiliki) hafalan yang memang ada di memori (ingatan).
Kesadaran untuk memiliki hafalan yang dapat dipertanggungjawabkan membuat seluruh santriwati semangat dan antusias dengan diadakannya halaqah intensif ini. Beberapa bahkan begadang sampai tengah malam dengan kopi sebagai menu minuman wajib.
\”Semoga mereka bisa menjadi hafidzah yang tidak hanya sekedar menghafal tapi bisa berakhlak Qur\’ani, mengamalkan Al-Qur\’an di kehidupan pribadi dan masyarakat serta menjaga hafalan mereka di manapun mereka berada\” tutur Ustadzah Eva di akhir wawancara kami.
Kediri, 12 Januari 2021
Penulis: Lianatul Qotifah