Memahami Kegagalan

Memahami kegagalan – Dikisahkan ada seorang ayah yang ingin sekali melihat anaknya menjadi orang kaya. Berbagai upaya telah dilakukan agar si anak bisa menikmati pendidikan yang bagus meski keluarganya dalam keadaan pas-pasan. Saat itu ayahnya berkeinginan menyekolahkan anaknya di salah satu universitas ternama, tepatnya di jurusan pertambangan ITB dengan angan-angan setelah lulus dan wisuda nanti anaknya akan menjadi pengusaha pertambangan. Sesuai rencana, setelah lulus SMA si anak kemudian mendaftar ke ITB dan mengikuti ujian seleksi masuk. Sembari menunggu pengumuman, tak henti-hentinya sang ayah mendoakannya siang dan malam. Tetapi apa hasilnya? Ternyata Allah belum mengizinkan anaknya untuk lulus ujian. Ia gagal masuk di ITB dan ayahnya pun merasa hancur. Akan tetapi, orang bijak mengatakan bahwa hidup terus berjalan meski dunia kita sedang hancur. Maka begitu si anak tidak lulus di ITB, dia justru memilih untuk bekerja supaya bisa membantu perekonomian keluarganya. Ia pun akhirnya bekerja sebagai seorang supir.

Hampir dua tahun lamanya dia menjadi supir di sebuah keluarga kaya. Keluarga pebisnis ternama dan andal, keluarga pebisnis bijih besi. Ia seringkali diajak oleh bosnya ke tempat rekanan bisnis, mengantar ke tempat kerja. Sehingga secara tidak langsung sering mengamati jalannya bisnis dan sering mengikuti diskusi soal bijih besi.Terkadang ia bahkan dimintai pendapat oleh bosnya dan idenya selalu menarik perhatian bos tersebut. Hingga suatu malam, tiba-tiba sang bos ini berkata ke istrinya, “Dia itu yang anak cerdas, amanah, dan tanggung jawab juga. Aku justru tertarik untuk mengajarinya mengelola bisnis kita. Agar nantinya dia yang akan meneruskan usaha ini, dan kita bisa memantaunya dari jauh. Bagaimana?” Istri sang bos pun menyetujui gagasan itu. Mereka percaya kalau anak tersebut mampu dan tinggal diarahkan saja. Meski hanya lulusan SMA, mereka yakin dia mampu. Dan akhirnya si anak itu benar-benar menjadi bos di perusahaan pengolahan bijih besi. Secara tidak langsung, akhirnya cita-cita ayahnya pun terkabul, anaknya menjadi pengusaha pertambangan. Hidupnya mapan, dan mampu berbakti kepada orangtua.

Satu Hikmah

Dari kisah di atas kita bisa ambil dan yakini prinsip dasar ini, Allah selalu punya rencana yang terbaik buat kita dan yakinlah Allah tidak akan pernah mencelakai kita. Itu artinya, bisa saja kita punya rencana tapi takdir Allah belumctentu berpihak kepada kita. Dan itu bukanlah akhir dari segalanya. Hidup harus terus berjalan, sebab matahari selalu terbit dan tenggelam. Maka pada saat itu pula, pahamilah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Tidak selamanya kegagalan itu buruk. Sebab sukses bukan sekedar berapa kali kita berhasil meraih target, tetapi juga tentang berapa kali kita bangkit dari keterpurukan.

Disampaikan oleh ; Ustadzah Minatul Muzdalifah

• Memahami Kegagalan